Friday, December 30, 2011

Tema : KEBUDAYAAN HINDU, BUDHA DAN ISLAM

illahturrahim Lambang Agama


               Pada umumnya semua umat beragama walaupun itu berbeda-beda, mereka saling menerapkan sistem sillahturahim atau tali persaudaraan. Saling memepererat tali persaudaraan adalah salah satu dari bentuk tolak ukur ataupun itu juga sudah menjadi tradisi yang telah membudaya oleh setiap umat beragama lainnya.
Kejadiian ini biasanya terlihat pada umat manusia yang erat hubungannya dengan manusia lainya yang disebabkan karena saling ketergantungan kepada manusia yang lainnya dan juga karena ada hubungan yang erat antara satu dengan yang lainya seperti pada halnya antar sesama umat beragama yang sejenis, pada sudara sedarah daging atau orang yang mungkin sudah salah satu termasuk dalm kehidupan anda.
               Sillahturahim merupakan hawa-hawa yang sangat positif yang bisa meningkatkan pereratan hubungan antar umat manusia menjadi lebih baik lagi yang lebih harmonis tanpa adanya rasa keburukan yang diluar dari fikiran diumat manusia yang lainya. Biasanya sillahturahim terjadi pada saat hari raya besar pada setiap umat beragama lainnya untuk lebih mendekatkan diri kepada maha penguasa yang mereka percayai. Akan tetapi tidak hanya pada hari-hari tertentu saja umat beragama lainnya juga sering melakaukan hal tersebut kapan pun bila ia mau dan dengan adanya kesempatan. Untuk lebih bisa menjauhkann prasangka buruk antara umat sejanisnya dan untuk lebih mempererat tali persaudaraannya masing-masing.
Menuru islam ialah Sesungguhnya silaturahmi merupakan amal shalih yang penuh berkah, dan memberikan kepada pelakunya kebaikan di dunia dan akhirat, menjadikannya diberkahi di manapun ia berada, Allah swt memberikan berkah kepadanya di setiap kondisi dan perbuatannya, baik yang segera maupun yang tertunda. Keutamaannya sangat banyak, profitnya melimpah, buahnya matang, pohon-pohonnya baik yang memberikan makanannya di setiap waktu dengan izin dari Rabbi-Nya.

INSTITUSIONALISASI SOSIAL
               Didalam masyarakat dibedakan adanya : cara atau “usage” kelaziman (kebiasaan) atau “folkways”; tata kelakuan atau “mores”, dan adapt istiadat “costom”. Disamping norma-norma yang tidak tertulis dan bersifat informal ini, ada juga norma yang sengaja diciptakan secara formal dalam bentuk peraturan – peraturan hukum. Setiap norma, baik usage, folkways,costom ataupun peraturan hokum yang tertulis, mengikat setiap anggota untuk mematuhinya, hanya saja kekuatan pengikatnya berbeda.
               Proses institusionalisasi, yaitu suat proses yang dilewati oleh norma kemasyarakatan yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu lembaga kemasyarakatan, sehingga norma tersebut oleh masyarakt diterima, dihargai, dan kemudian ditaati dan dipatuhi dalam mengatur kehidupan sehai-hari.
Dari seorang ilmuan sosiologi yaitu Bapak Dr. Koentjaraningrat membagi lembaga sosial/pranata-pranata didalam kemasyarakatan menjadi 8 macam, yaitu :
  1. Pranata (domestic institutions), memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan.
  2. Pranata ( economic institutions), memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian hidup
  3. Pranata (scientific institution), untuk memenuhi kebutuhan ilmiah manusia
  4. Pranata (educational institutions), memenuhi kebutuhan pendidikan
  5. Pranata (aesthetic anda recreational institutions), untuk memenuhi kebutuhan ilmiah, menyatakan rasa keindahan dan rekreasi
  6. Pranata (religius institutions), memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan atau alam gaib
  7. Pranata (political institutios), memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan berkelompok atau bernegara
  8.  Pranata (cosmetic institutions), mengurus keb utuhan jasmaniah manusia.illahturahim terjadi pada saat hari raya besar pada setiap umat beragama lainnya untuk lebih mendekatkan diri kepada maha penguasa yang mereka percayai. Akan tetapi tidak hanya pada hari-hari tertentu saja umat beragama lainnya juga sering melakaukan hal tersebut kapan pun bila ia mau dan dengan adanya kesempatan. Untuk lebih bisa idalam masyarakat dibedakan adanya : cara atau “usage” kelaziman (kebiasaan) atau “folkways”; tata kelakuan atau “mores”, dan adapt istiadat “costom”. Disamping norma-norma yang tidak tertulis dan bersifat informal ini, ada juga norma yang sengaja diciptakan secara formal dalam bentuk peraturan – peraturan hukum. Setiap norma, baik usage, folkways,costom ataupun peraturan hokum yang tertulis, mengikat setiap anggota untuk mematuhinya, hanya saja kekuatan pengikatnya berbeda.

Tema : Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan

Keunikan Masyarakat Desa


Didevinisikan dari menurut pandangan oleh beberapa ahli, desa diantaranya menurut Sukardjo Kartohadi adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemeritnahan sendiri. Menurut Bintaro desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik dan kultural yang terdapat disuatu daerah dalam hubungannya danpengaruhnya secara timbal-balik dengan daerah lain. Sedangkan dalam arti luas masyarakat adalah ekseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya.
Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.
Masyarakat harus mempunyai syarat-syarat berikut :
  1. Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak.
  2. telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama disuatu daerah tertentu
  3. adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju pada kepentingan dan tujuan bersama.

Ciri-ciri Masyarakat desa (karakteristik)
Dalam buku Sosiologi karangan Ruman Sumadilaga seorang ahli Sosiologi “Talcot Parsons” menggambarkan masyarakat desa sebagai masyarakat tradisional (Gemeinschaft) yang memabagi sebagai ciri-ciri pada umumnya, diantaranya:
1.      Afektifitas ada hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta , kesetiaan dan kemesraan. Perwujudannya dalam sikap dan perbuatan tolong menolong, menyatakan simpati terhadap musibah yang diderita orang lain dan menolongnya tanpa pamrih.
2.      Orientasi kolektif sifat ini merupakan konsekuensi dari Afektifitas, yaitu mereka mementingkan kebersamaan , tidak suka menonjolkan diri, tidak suka akan orang yang berbeda pendapat, intinya semua harus memperlihatkan keseragaman persamaan.

3.      Partikularisme pada dasarnya adalah semua hal yang ada hubungannya dengan keberlakuan khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu. Perasaan subyektif, perasaan kebersamaan sesungguhnya yang hanya berlaku untuk kelompok tertentu saja.(lawannya Universalisme)
4.       Askripsi yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja, tetapi merupakan suatu keadaan yang sudah merupakan kebiasaan atau keturunan.(lawanya prestasi).
5.      Kekabaran (diffuseness). Sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan antara pribadi tanpa ketegasan yang dinyatakan eksplisit. Masyarakat desa menggunakan bahasa tidak langsung, untuk menunjukkan sesuatu. Dari uraian tersebut (pendapat Talcott Parson) dapat terlihat pada desa-desa yang masih murni masyarakatnya tanpa pengaruh dari luar.
Keunikan pada masyarakat desa itu sendiri ialah terdapat pada tingkahlaku atau kebisaan yang mereka lakukan setiap harinya, kebisaan itu muncul karena adanya faktor dari keturunan dan kepercayaannya terhadap nenek moyang, yang mana tradisi itu telah turun menurun diterapkan oleh anak cucunya pada kehidupaanya dan hingga sampai saat ini.
Keunikan didalam kebisaaannya itu bisa saja membawakan manfaat tradisi sendiri, kebiasan itu bisa terlihat dari beberapa aktivitas yang mereka lakukan setiap harinya, diantaranya kebisaan itu sbb :
Q      Kebisaan memakan sirih oleh orang lanjut usia, untuk meluangkan diwaktu senggangnya sekaligus ini bermafaat untuk memperkuat kualitas pada gigi tetapi dengan efek gigi menjadi hitam kemerah-merahan biasanya dengan ini tidak perlu menggosik gigi lagi.
Q      Membagikan hasil panenya kepada tetangga disekitar rumahnya untuk mempererat tali persaudaraan atau sekedar dinikmati bersama-bersama keluarga.
Q      Lebih memilih memasak dengan menggunakan kayu bakar walaupun pemerintah telah membagikan kompor dan tabung gas elpiji.
Q      Bentuk suatu rumah yang seragam yang bisa disebut dengan rumah adat.
Q      Masih mempercayai keadaan yang mistis yang dikolaburasikan dengan penganut kepercayaannya masing-masing.
Q      Kepolosan pada kepribadianya masih menjadi kebiasaan dalam kehidupan.
Q      Senang berjalan kaki untuk menuju suatu tempat yang lumayan jauh yang hanya sekedar untuk keperluan hidupnya sehari-hari.
Q      Memelihara binatang produktif telah menjadi pelengkap dalm kehidupanya.
            Dari hal-hal yang disebutkan diatas tadi merupakan contoh yang positif untuk tidak berkehidupan berlebih-lebihan yang hanya sekedar untuk melepaskan kesenangan yang hanya sesaat. Manusia memang tidak pernah luput dari kesalah tetapi ini adalah sebagai pembelajaran untuk hari esok yang lebik baik lagi.
  Askripsi yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja, tetapi merupakan suatu keadaan yang sudah merupakan kebiasaan atau keturunan.(lawanya prestasi).
5.      Kekabaran (diffuseness). Sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan antara pribadi tanpa ketegasan yang dinyatakan eksplisit. Masyarakat desa menggunakan bahasa tidak langsung, untuk menunjukkan sesuatu. Dari uraian tersebut (pendapat Talcott Parson) dapat terlihat pada desa-desa yang masih murni masyarakatnya tanpa pengaruh dari luar.
Keunikan pada masyarakat desa itu sendiri ialah terdapat pada tingkahlaku atau kebisaan yang mereka lakukan setiap harinya, kebisaan itu muncul karena adanya faktor dari keturunan dan kepercayaannya terhadap nenek moyang, yang mana tradisi itu telah turun menurun diterapkan oleh anak cucunya pada kehidupaanya dan hingga sampai saat ini.

Thursday, December 29, 2011

Tema : Pelapisan Sosial Dan Kesamaan Derajat



Pusara Laskar Pembaruan


          Proses interaksi yang berkesinambungan pasti akan selalu diikuti oleh perubahan sosial budayanya. Perubahan sosial budayaa itu sendiri adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatannya didalam suatu masyarakat yang memengaruhi proses sosialnya, yang termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola prilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakatnya.


Kata pusara itu yang diartikan sebagai suatu arus didalam kelompok-kelompok masyarakat yang menuju untuk suatu tujuan bersama. Laskar yang diartikan dengan suatu wadah kehidupan bermasyarakat yang berbudaya. Dan Pembaruan ialah diartikan dari segi materil dan bukan materil yang mempunyai suatu keinginan untuk menimbulkan rasa pada perubahan yang saling terikat pada aktivitas manusia yang terjadi disetiap tata masyarakat baik fisik, etika, pikiran dan politik. Jadi ini adalah perubahan yang secara menyeluruh pada kehidupan manusia untuk menuju pembaruaan yang lebih baik dan sangat bermanfaat pada aktifitas manusia, pembaruan ini sangatlah bergantung pada kondisi masyarakat yang mempengaruhi kelompok lain untuk mempunyai tujuan yang sama.

Dasar dan inti lapisan-lapisan didalam masyarakat adalah karena tidak adanya keseimbangan dalam pembagian hak, kewajiban dan tanggung jawab, serta dalam pembagian nilai-nilai sosial  pengaruhnya diantara anggota masyarakat. Setiap individu sebagai anggota masyarakat mempunyai hak dan kewajiban tertentu. Hak dan kewajiban akan terlihat dalam kedudukan (status) dan peranan (role) yang dijalankan individu tersebut.

Terjadinya pelapisan sosial

1.      Terjadi dengan sendirinya.
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya karena memilikan kepandaian yang lebih, atau kerabat pembuka tanah, seseorang yang memiliki bakat seni, atau sakti.
2.      Terjadi dengan disengaja
Sistem palapisan ini disusun dengan sengaja ditujuan untuk mengejar tujuan bersama yang ditentukan secar jelas dan tegas adanya wewenang dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang. sistem ini dapat kita lihat misalnya didalam organisasi pemeritnahan, organisasi politik, di perusahaan besar. Didalam sistem organisasi yang disusun dengan cara ini mengandung dua sistem ialah :
-  sistem fungsional : merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat.
-  sistem scalar : merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke atas (vertikal).

Faktor – faktor yang mepengaruhi perubahan pada manusia :
-       Rasa Bosan
-       Lamanya umur manusia
-       Faktor demografi

Proses perubahan sosial
  1. Penemuan (Discovery), yaitu penambahan sesuatu yang baru pada kebudayaan.
  2. Invensi (Invention), yaitu suatu kombinasi cara penggunaan baru dari pengetahuan.
  3. Difusi kebudayaan, yaitu penyebaran dan peminjaman kebudayaan atau unsur-unsurnya dari suatu masyarakat kemasyarakat lain.
  4. Akulturasi, yaitu fenomena yang muncul sebagai hasil jika kelompok-kelompok manusia yang mempunyai kebudayaan berbeda-beda bertemu dan mengadakan kontak secara langsung dan terus-menmerus.
  5. Asimilasi, yaitu suatu proses sosial yang berlanjut yang ditandai oleh makin kurangnya perbedaaan anatara individu-individu dan antara kelompok-kelompok, dan eratnya persatuan aksi, sikap, dan proses mental yang berhubungan dengan kepentingan yang sudah melebur tadi.

”Setiap individu sebagai anggota masyarakat mempunyai hak dan kewajiban tertentu. Hak dan kewajiban akan terlihat dalam kedudukan (status) dan peranan (role) yang dijalankan individu tersebut”.

Tema : Warga Negara dan Negara


TANNAS DI INDONESIA


Sejak proklamasi di Indonesia mengalami gejolak dan ancaman dari dalam dan luar negeri. Negara Indonesia mendapat pembrontakan dan menjadi ajang kepentingan bangsa atau Negara maju. Walaupun mengalami gejolak ancaman dan tantangan, rakyat Indonesia tetap tegak berdiri sebagai bangsa yang merdeka, karena memiliki keuletan dan juga ketanguhan dalam mengatasi setiap hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan. Negara RI yang memiliki UUD 1945 sebagai konstitusinya dan kedaulatannya pun berada ditangan rakyatnya sendiri.

TANNAS atau singkatan dari Ketahanan Nasional itulah yang berisi Keuletan dan Ketangguhan yang mendukung kemampuan untuk mengembangkan kedaulatan nasionalnya dalm menghadapi dan mengatasi segala hambatan, tantangan dan gangguan yang datang dari luar dan dalam untuk menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara untuk mecapai tujuan nasional. Pernyataan ini terdapat pada alinea IV Pembukaaan UUD 1945.

Pokok Pikiran TANNAS.
Ø  Manusia yang berbudaya, yang selalu berhubungan dengan :
-       TUHAN dengan Agama
-       Cita-cita dengan Idoelogi
-       Manusia dengan Sosialisai
-       Pemanfaatan alam dengan IPTEK
-       Rasa aman dengan Pertahanan keamanan
Ø  Tujuan nasional, Filsafat Indonesia.

Konsep TANNAS INDONESIA, yaitu :
1. Pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan serta kesejahteraan.
2. Keamanan yang seimbang, serasi, selaras, dalam kehidupan secara utuh dan menyeluruh.
3.    Berlandaskan dengan PANCASILA, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara.

Asas-asas dalam TANNAS yaitu adalah tata kelakuan yang berdasarkan nilai “PANCASILA” UUD ’45. Asas –asasnya yang terdiri dari :
1.      Asas kesejahteraan dan keamanan.
2.      Asas komprensip integral dan menyeluruh / tersrbar.
3.      Asas MAWAS kedalam dan keluar.
4.      Asas kekeluargaan.

Adapun sifat-sifatnya didalam TANNAS, yang memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang terandung dalam landasan dan asas-asasnya, yaitu :
·         Mandiri, yang berarti percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri serta keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah yang menguntungkan dalam perkembangan global.
·         Dinamis, yaitu TANNAS yang diorientasikan kemasa depan yang bergantung dengan kondisi bangsa dan lingkungan strategisnya.
·         Wibawa, adalah keberhasilan TANNAS yang meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa.
·         Konsultasi dan kerjasama, Pada TANNAS tidak mengutamakan sikap komprotatiatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata serta mengutamakan kerjasama, sikap konsultatif danjuga saling menghargai.

Negara yang merupakan alat dari masyarakat mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan mansia dalam masyarakat, Negara mempunyai 2 tugas utama yaitu :
1.      Mengatur dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat yang bertentangan satu dengan lainnya
2.      Mengatur dan menyatukan kegiatan-kegiatan manusia dan golongan untuk menciptakan tujuan besama yang disesuaikan dan diarakan pada tujuan Negara.

Sifat – sifat didalam Negara yaitu :
1.      Sifat memaksa, artinya Negara mempunyai kekuasaan untuk menggunakan kekerasan fisik secara legal agar tercapai ketertiban dalam masyarakat dan mencegah timbulnya anarkhi
2.      Sifat monopoli, artinya Negara mempunyai hak kuasa tunggal dan menetapkan tujuan bersama dari masyarakat
3.      Sifat mencakup semua, artinya semua peraturan perundangan mengenai semua orang tanpa terkecuali.

Tema : Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan

PENGARUH BURUK TEKNOLOGI


          Perkembangan suatu zaman sangat dipengaruhi oleh keadan kondisi sekitarnya. Perkembangan itu diawali dengan kemajuan ilmu pengatahuan dalam teknologinya dari situlah suatu Negara atau wilayah dapat memajukan dalam bidang  teknologinya untuk kemajuan berbagai bidang kehidupan manusia tersebut dengan lebih baik lagi.

            Teknologi yang berkembang dengan pesat meliputi berbagai bidang kehidupan manusia. Luasnya bidang teknik digambarkan sebagaia berikut :
1. Teknik meluputi bidang ekonomi, artinya teknik mampu menghasilkan barang-barang industri. Dengan teknik, mampu mengkonsentrasikan capital sehingga terjadi sentralisasi ekonomi
2. Teknik meliputi bidang organisasional seperti administrasi, pemerintahan, manajemen, hukum dan militer
3. Teknik meliputi bidang manusiawi. Teknik telah menguasai seluruh sector kehidupan manusia, manusia semakin harus beradaptasi dengan dunia teknik dan tidak ada lagi unsur pribadi manusia yang bebas dari pengaruh teknik.

Pada saat ini perkembangan zaman berteknologi sudah banyak yang tidak melihat kondisi dari lingkungan alam sekitarnya yang tanpa mereka sadari alam ini sudah tampak terlihat tidak bersahabat lagi dengan manusia. Alam sudah menunjukan perubahannya dengan kondisi alam yang cukup ekstrim dengan terjadinya bencana alam yang ada dimana-mana. Ini termasuk dalam salah satu faktor akibat dari teknologi manusia yang tidak bertanggung jawab kepada lingkungan alamnya. Walaupun tidak semua teknologi-teknologi berpandangan seperti itu masih banyak juga teknologi yang menerapkan sistem dengan berwawasan lingkungan.

Dibawah ini adalah ciri-ciri kondisi fisik alam yang sudah tidak bersahabat dengan manusia :
  • ·         GLOBAL WARMING, yang sebagian besar terjadi akibat efek yang ditimbulkan oleh efek rumah kaca. Ini sangat mempengaruhi pada lapisan ozone Bumi kita, yang bila mana rumah kaca ini diperbanyak maka akan membuat lubang pada lapisan ozone.
  • ·        Cuaca Ekstrim, cuaca yang sudah tidak tentu perubahnya yang terjadi akibat tidak seimbangnya keadaan alam pada bumi ini.
  • ·         Gempa Bumi, yang terjadi akibat adanya perubahan pergeseran pada lempeng bawah bumi.
  • ·         Banjir Bandang, karena faktor manusia yang tidak memikirkan alam itu sendiri dengan kebisaanya menebang pohon secara liar untuk kepentingannya sendiri dan juga membuang sampah pada tempat yang seharusnya.
  • ·         Tanah Longsor, akibat dari penebangan secara liar yang mana penampungan wadah air yang ada dihutan dirusak.


Dari ciri-ciri kondisi alam yang telah disebutkan diatas tersebut adalah salah satu fakta yang telah terjadi pada bumi kita ini. Kondisi tersebut dapat terminimalisirkan dengan ilmu pengetahuan teknologi yang berbasis alam yaitu teknologi yang penerapannya memperhatikan alam sekitar.

Dengan keadaan alam yang sudah seperti ini kita sebagai manusia dimuka bumi, kita harus segera menyelamatkan kondisi bumi yang memang sudah semakin tua untuk kelanjutan penerus generasi-generasi baru yang akan datang. Dengan cara menanamkan pohon-pohon untuk melakukan penghijauan dan tidak membuang sampah sembarangan kita sudah melakukan upaya penyelamatan pada bumi ini.

Teknologi Dalam konsep yang pragmatis dengan kemungkinan berlaku secara akademis dapatlah dikatakan bahwa pengetahuan (body of knowledge), dan teknologi sebagai suatu seni (state of arts ) yang mengandung pengetian berhubungan dengan proses produksi; menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan ketrampilan dikombinasikan untuk merealisasikan tujuan produksi. Teknologi memperlihatkan fenomena alam masyarakat sebagai hal impersonal dan memiliki otonomi mengubah setiap bidang kehidupan manusia menjadi lingkup teknis.

Fenomena teknik menurut Sastrapratedja (1980) memiliki ciri sebagai berikut :
1. Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional
2.     Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah
3.     Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis  menjadi kegiatan teknis
4.      Teknik berkembang pada suatu kebudayaan
5.      Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung
6. Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan
7.     Otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.

Tema : PRASANGKA, DISKRIMINASI DAN ETNOSENTRISME (PERTENTANGAN SOSIAL)


Pertentangan Dan Kepentingan Manusia


           Siapa yang tidak tahu dengan Negara Indonesia ? seluruh orang dunia pun mengetahuinya, Negara  ini adalah negara yang kaya dengan alamnya yang berlimpah dimana-mana, tetapi siapa sangka juga bahwasanya Negara ini juga mempunyai pertentangan-pertentangan sosial yang seakan terus menerus mewarnai bangsa ini karena timbulnya masalah-masalah baru yang dihadapi pada Negara ini. Dan salah satu masalah yang timbul ialah etnosentrisme atau pertentangan sosial.

            Apakah Etnosentrisme atau pertentangan sosial itu? dan apa yang dimaksud dengan Diskriminasi?...
yaitu suatu kecenderungan yang menganggap nilai-nilai dan norma-norma kebudayaannya sendiri sebagai sesuatu yang prima, terbaik, mutlak dan diepergunakan sebagai tolok ukur untuk menilai dan membedakannya dengan kebudayaan lain. Etnosentrisme merupakan kecenderungan tak sadar untuk menginterpretasikan atau menilai kelompok lain dengan tolok ukur kebudayaannya sendiri. Sikap etnosentrisme dalam tingkah laku berkomunikasi nampak canggung, tidak luwes.
Seseorang atau suatu kelompok dapat dikatakan sebagai etnosentrisme apabila mana ia menganggap suatu nilai dan pendapatnya yang dianggap baik dan itu dijadikannya mutlak sebagai penilaianya dalam kebudayaan lain. Dan selalu berpendirian keras untuk menjaga nilai tersebut, tidak melihat dari pengetahuan yang lainnya walau pun menurutnya ia anggap paling benar dan pernyataan yang berbeda dengan dia menurtnya adalah kurang benar (salah).
  
Dan sedangkan Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap   individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusian untuk membeda-bedakan yang lain. Ketika seseorang diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik sukuantargolongankelaminrasagama dan kepercayaan, aliran politik, kondisi fisik atau karateristik lain yang diduga merupakan dasar dari tindakan diskriminasi.
» Diskriminasi dibagi menjadi 2 yaitu ;
a.       Diskriminasi langsung ialah terjadi saat hukum, peraturan atau kebijakan jelas-jelas menyebutkan karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin, ras, dan sebagainya, dan menghambat adanya peluang yang sama.
b.      Diskriminasi tidak langsung ialah terjadi saat peraturan yang bersifat netral menjadi diskriminatif saat diterapkan di lapangan.
Sesudah kita memahami tentang Etnosentrisme dan Diskriminasi saya akan mengajak kalian untuk mendalami lebih lanjutnya lagi :D. Dibawah ini adalah sebab dan usaha untuk menghilangkan pada prasangka dan diskriminasi.

» Sebab-sebab timbulnya prasangka dan diskriminasi :
1.      berlatar belakang sejarah.
2.      dilatar-belakangi  oleh perkembangan sosio-kultural dan situasional.
3.      bersumber dari factor kepribadian.
4.      berlatang belakang perbedaan keyakinan, kepercayaan dan agama.
» Usaha-usaha mengurangi/menghilangkan prasangka dan diskriminai :
1.      Perbaikan kondisi sosial ekonomi.
2.      Perluasan kesempatan belajar.
3.      Sikap terbuka dan sikap lapang.
Perbedaan kepentingan sebenarnya merupakan sifat naluriah dari manusia disamping adanya persamaan kepentingan. Bila perbedaan kepentingan itu terjadi pada kelompok-kelompok tertentu, misalnya pada kelompok etnis, kelompok agama, kelompok ideology tertentu termasuk antara mayoritas dan minoritas.

Konflik (pertentangan) mengandung suatu pengertian tingkah laku yang lebih luas dari pada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar atau perang. Konflik merupakan  suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengannya, misalnya kebencian atau permusuhan. Konflik dapat terjadi paa lingkungan yang paling kecil yaitu individu, sampai kepaa lingkungan yang luas yaitu masyarakat.

Tuesday, December 27, 2011

Tema : PEMUDA DAN SOSIALISASI


Pemuda Pembangun Bangsa



            Tentu kita ketahui Pemuda adalah golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam. Dan Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya degnan sistem sosial. Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu.

Peran pemuda dalam pembangunan bangsa ini dibedakan menjadi dua yaitu :
a)      Didasarkan denagn usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan lingkungan yang memang kurang begitu baik. Pemuda yang mempunyai rasa tanggung jawab yang besar untuk membangun lingkungan disekitarnya yang lebih baik lagi. Dengan melihat keadaan sekitarnya pemuda ini mampu memberikan atas segala kemampuannya untuk menberikan sedikit pengetahuannya untuk anak – anak yang memang kurang mamapu untuk bisa belajar disekolah. Dengan diawali dari rasa keikhlasan tanpa pamrih pemuda ini merelakan waktunya untuk bisa melihat dan membangun dilingkungan sekitarnya. Tetapi pada zaman sekarang pemuda yang dikategorikan seperti ini jarang adanya kebanyakan hanyalah pemuda yang sudah terbawa oleh zaman dan egois dan sifatnya.
b)      Didasarkan atas usaha menolak menyesuaikan diri dengan lingkungan. Peran pemuda jenis ini dapat dirinci dalam tiga sikap, yaitu :
1.   Jenis pemuda “pembangkit” mereka adalah pengurai atau pembuka           kejelasan dari suatu masalah sosial. Pemuda yang seperti ini biasanya ia yang melakukan pembukan pembaharuan yang menghidupkan rasa kebangkitanya untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial yang ada dihadapanya.
2.   Pemuda - pemuda nakal. Mereka tidak berniat mengadakan perubahan, baik budaya maupun pada masyarakat, tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan melakukan tindakan yang menguntungkan bagi dirinya, sekalipun dalam kenyataannya merugikan. Pemuda yang seperti ini hanyalah bisa menjadi sampah dalam masyarakat saja dan yang pastinya akan merugikan masyarakat sekitarnya dan bangsa itu sendiri.
3. Pemuda radikal. Mereka berkeinginan besar untuk mengubah masyarakat dan kebudayaan lewat cara-cara radikal, revolusioner. Pemuda radikal adalah pemuda yang mempunyai rasa keinginan yang besar untuk mengadakan adanya suatu perubahan dengan menggunakan cara yang memaksa atau radikal serta revolusioner.

            Dari penjelasan diatas adalah pengertian tentang pemuda dan proses sosialisasinya serta peranan pemuda dalam pembangunan bangsanya. Pemuda pembangun bangsa tidaklah hanya seperti apa yang dikatakan diatas tetapi masih banyak lagi sikap – sikap seorang pemuda untuk memajukan bangsanya dengan lebih baiklagi, dengan diawali niat dan rasa bertanggung jawab yang besar kita pun juga bisa melakukan hal tersebut untuk menyebarkan virus- virus positif bagi bangsa dan negara kita sendiri.

⸗ Sosialisasi Pemuda
Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya dengan sistem sosial. Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu. Sosialisasi pemuda lebih kepada interaksi antar sesama masyarakat disekitarnya untuk melakukan pendekatan yang lebih dekat denag membawa hal-hal yang positif.denag sisstem social yang baik pemuda tersebut bisa membawa pengaruh yang positif untuk lingkungan sekitarnya walapun pemuda itu masih dalam tahap mencari pengalaman dan jatidirinya.

Asal mula timbulnya kedirian pada pemuda:
1.                Dalam proses sosialisasi mendapat bayangan dirinya, yaitu setelah memperhatikan cara orang lain memandang dan memperlakukan dirinya. Misalnya ia tidak disukai, tidak dihargai, tidak dipercaya.  
2.                Dalam proses sosialisasi juga membentuk kedirian yang ideal. Orang bersangkutan mengetahui dengan pasti apa-apa yang harus ia lakukan agar memperoleh penghargaan dari orang lain.

Tema : Individu, Keluarga dan Masyarakat.



Rahasia di Balik Kepribadian

          Sebelumnya kita harus mengetahui apa yang dimaksud dengan kepribadian? Definisi dari kepribadaian yaitu merupakan keseluruhan prilaku yang menggambarkan identitas khusus bagi seseorang, dengan identitas yang khas tersebut tergambar dari prilakunya ynag konsisten dan juga konsekuen dalam kehidupan kesehariannya.
Kepribadian ialah tingkah laku dan etika kita didalam kehidupan sehari-hari kita, yang dapat dinilai oleh seseorang baik atau buruknya kepribadian tersebut dengan dinilai dari segala factor.

Adapun beberapa faktor dari pembentuknya kepribadian yaitu :
a)      Warisan biologis.
Yang merupakan bahan mentah yang dapat dibentuk dengan berbagai cara sesuai denagn keinginan yang diharapkan.
b)      Lingkungan fisik.
Perbedaan perilaku kelompok disebabkan oleh perbedaan iklim, topografi dan lingkungan dari alam sekitar.
c)      Kebudayaan.
Setiap masyarakat mengembangkan kepribadiannya berdasarkan cocok atau tidaknya dengan suatu kebudayaaan.
d)     Pengalaman kelompok.
Tanpa adanya dari pengalaman kelompok ini pembentukan kepribadian seseporang pun tidak akan sempurnya dalam kepribadiannya
e)      Pengalaman unik.
Yaitu pengalaman yang berbeda dengan orang lain dan pada sebuah keluarga sekalipun.
Setiap anak tidak akan memperoleh pengalaman yang sama.

Didalam kepribadian unsur-unsurnya ada 3 yaitu:
·         Pengetahuan
·         Perasaan
·         Dorongan naluri

Isi dari unsur-unsur kepribadian kepribadian.

o   Berbagai macam kebutuhan individu.
1) Kebutuhan organik yang bersifat positif. misal: makan,minum,istirahat dsb
2)   Kebutuhan organik yang bernilai negative karena tidak terpenuhi. misal: makan minum yang tidak lezat, kesulitan buang hajat dsb
3)      Kebutuhan psikologi yang bernilai positif. Yang meliputi: kehormatan,kepuasan dan kebanggan mencapai suatu tujuan
4)      Dorongan psikologi yang bernilai negatif. Misal: keteganagn, kebencian, malu dsb

o   Bermacam-macam hal dalam lingkungn individu.
1)      Identitas aku yang bersifat positif.
a.       Penggambaran mengenai badan sendiri
b.      Penggambaran mengenai anggota badan tertentu
c.       Penggambaran mengenai kelemahan pada badan sendiri
d.      Penggambaram menganai tentang pperhisan dan ornamen pada badan sendiri
2)      Identitas aku yang bersifat pisikologi
a.       Penggambaran mengenai watak sendiri, dan
b.      System perlamabangan mengenai diri sendiri
3)      Kesadaran individu dan lingkungn sosialnya.
a.       Orang-orang yang berada dalam hubungan mesra dan karib dengannya
b.      Orang-orang yang berhubungan denganya hanya berdasarkan asas guna
c.       Orang-orang yang dikenal tetapi tidak ada arti dalam lingkungan kehidupannya
d.      Orang-orang yang diketahui tetapi hanya ditanggapi dengan sikap masa bodoh


o   Berbagai cara untuk memperlakukan hal-hal dalam lingkungan diri sendiri untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri
a.       Berbagai cara, teknik, dan metode untuk memenuhi kebutuhan organic dan psikologi yang bersifat positif dan menghindari sifat negatif dari individu
b.      Berbagai cara, teknik, dan metode untuk memperkuat identitas Aku dari individu
c.       Berbagai cara, teknik, dan metode untuk berhubungan dan berinteraksi dengan berbagai manusia dalam kehidupan
d.      Berbagai cara, teknik, dan metode untuk memenfaatkan bermacam-macam binatang dan tumbuhan untuk keperluan individu
e.       Berbagai cara, teknik, dan metode untuk mendapatkan dan menguasai berbagai macam benda, kekuatan dan gejala-gejala alam yang berada disekitar individu